Retreat

Retreat
Paskah 7 April 2010

Golden Bridge

Kumpulan ide-ide kreatif yang dibangun untuk membangun masa depan pemuda yang semakin disukai Allah dan manusia.

Senin, 08 Agustus 2011

fungsi Keluarga

Pengertian Keluarga
Ada banyak pengertian tentang keluarga. Berikut ini beberapa pengertian yang dijadikan dasar penulis dalam membahas masalah tulisan ini. Alex Thio (1989: 316) mengutip pengertian keluarga demikian “the familiy…a group of related individuals who live together and cooperate as a unit”. Keluarga merupakan kelompok individu yang ada hubungannya, hidup bersama dan
bekerjasama di dalam suatu unit. Kehidupan dalam kelompok tersebut bukan secara kebetulan, tetapi diikat oleh hubungan darah atau perkawinan. Pendapat tersebut dipertegas oleh pendapat Donald Light (1989: 454), “a family as a two or more person living together and related by blood, marriage or adoption”. Keluarga adalah kehidupan dari dua orang atau lebih yang diikat hubungan darah, perkawinan atau adopsi. Senada dengan pendapat di atas Vembriarto (1993: 33) mengatakan bahwa keluarga adalah kelompok sosial yang terdiri atas dua orang atau lebih yang
mempunyai ikatan darah, perkawinan atau adopsi. Pendapat yang hampir sama dikemukakan oleh Pujo Suwarno (1994: 11) bahwa keluarga adalah suatu ikatan persekutuan hidup atas dasar perkawinan antara orang dewasa yang berlainan jenis, seorang laki-laki dan seorang perempuan yang tidak sendirian atau dengan anak-anak baik anaknya sendiri atau adopsi dan tinggal dalam sebuah rumah tangga. Sementara menurut Tirtaraharja (1995: 50) keluarga diartikan sebagai kelompok primer yang terdiri atas sejumlah orang, karena hubungan semenda dan sedarah. Keluarga itu dapat berbentuk keluarga inti (nuclear family) yang terdiri ayah, ibu dan anak-anak.
Dari beberapa pedapat di atas dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah suatu persekutuan hidup yang diikat oleh perkawinan, hubungan darah atau adopsi. Didalamnya terdapat ayah, ibu dan beberapa anak (keluarga inti) serta kakek-nenek atau yang lain (keluarga diperbesar).

Fungsi-Fungsi Keluarga
1. Fungsi Pendidikan (edukasi)
Anak merupakan cermin keluarga / orang tua”. Demikianlah ungkapan yang sering kita dengar sebagai satu pengakuan bahwa orang tua memiliki andil yang sangat besar dalam membentuk kepribadian anak. Pendidikan keluarga merupakan bagian yang tidak mungkin tergantikan oleh siapapun dalam proses pembentukan kepribadian anak. Sebab keluarga adalah pendidik dan penyelenggara pendidikan yang pertama dan utama bagi anak-anak dalam menanamkan nilai-nilai, sikap, motivasi, minat, komitmen maupun konsep diri anak-anak. Sedemikian pentingnya peran keluarga ini seorang ahli psikologi keluarga yang bernama Sal Savere (2000 : xi) mengatakan bahwa jika kita memperbaiki keluarga seorang anak, maka semua aspek lainnya akan terperbaiki juga. Pendapat tersebut didukung oleh pendapat Sylvia Rimm (1997 : xx) yang mengatakan bahwa anak-anak lebih berprestasi jika para orang tua mereka bekerja sama dalam memberi pesan secara jelas, positif dan seragam tentang bagaimana seharusnya mereka belajar serta apa harapan-harapan orang tuanya terhadap mereka. Pernyataan Sylvia ini merupakan salah satu prinsip dasar cara membesarkan anak dengan sukses. Berkaitan dengan pernyataan tersebut Charles Cooley (Supriyadi, 1986: 476) mengungkapkan demikian “keluarga disebut kelompok yang paling primer karena mempengaruhi pembentukan kepribadian seseorang”.
2. Fungsi Sosial
Keluarga adalah unit/satuan masyarakat terkecil yang sekaligus merupakan suatu kelompok kecil dalam masyarakat. Kelompok ini dalam hubungannya dengan perkembangan individu sering dikenal dengan sebutan primary group. Kelompok inilah yang melahirkan individu dengan berbagai macam bentuk kepribadiannya dalam masyarakat. Keluarga merupakan gejala universal yang terdapat dimana-mana di dunia ini. Sebagai gejala yang universal, keluarga mempunyai 4 karakteristik yang memberi kejelasan tentang konsep keluarga .
1. Keluarga terdiri dari orang-orang yang bersatu karena ikatan perkawinan, darah atau adopsi. Yang mengikat suami dan istri adalah perkawinan, yang mempersatukan orang tua dan anak-anak adalah hubungan darah (umumnya) dan kadang-karang adopsi.
2. Para anggota suatu keluarga biasanya hidup bersama-sama dalam satu rumah dan mereka membentuk sautu rumah tangga (household), kadang-kadang satu rumah tangga itu hanya terdiri dari suami istri tanpa anak-anak, atau dengan satu atau dua anak saja
3. Keluarga itu merupakan satu kesatuan orang-orang yang berinteraksi dan saling berkomunikasi, yang memainkan peran suami dan istri, bapak dan ibu, anak laki-laki dan anak perempuan
4. Keluarga itu mempertahankan suatu kebudayaan bersama yang sebagian besar berasal dari kebudayaan umum yang lebih luas.
3. Fungsi Perlindungan
Tugas keluarga dalam hal ini adalah melindungi anak dari tindakan-tindakan yang tidak baik sehingga anggota keluarga merasa terlindung dan merasa aman. Fungsi perlindungan yaitu bagaimana yang kuat melindungi yang lemah, kakak melindungi adik, yang pria melindungi yang perempuan. Juga yang kuat membantu yang lemah. Inilah nilai-nilai strategis dalam keluarga tersebut yang bisa memengaruhi ketahanan maupun kepribadian masyarakat, bangsa dan negara. Dalam sebuah keluarga, seorang ayah berfungsi sebagai kepala keluarga, dia wajib melindungi anggota keluarga, selain anak-anak juga istri mereka, karena istri merupakan partner suami dalam membina rumah tangga yang aman sejahtera. Oleh sebab itu, seorang ayah secara umum mempunyai fungsi mencari nafkah untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup keluarga, ayah sebagai kepala keluarga tentu mempunyai tanggung jawab yang lebih besar, tanggung jawab sebagai seorang bapak maupuns ebagai seorang suami. Seorang kepala keluarga (ayah), apabila ternyata istrinya telah hamil, maka suami selalu memperhatikan istri tersebut dengan memberikan nasehat-nasehat, misalnya dilarang pergi ke sembarang tempat, karena bisa mendatangkan bahaya bagi si ibu, hal ini dalam pandangan masyarakat, wanita yang lagi hamil maupun bayi yang ada dalam kandungannya disukai makhluk halus, maka hal tersebut dianggap tabu oleh orang tua dan masyarakat. Hal ini menjelaskan, bahwa ibu-ibu pada waktu hamil mendapatkan perhatian yang lebih dari suaminya maupun orang tua suami yang berusaha menjaga kesehatan istrinya maupun anak yang ada dalam kandungannya, dengan membawa istri mengontrol ke puskesmas maupun dokter praktek. Pada saat istri melahirkan, seorang ayah (suami) berusaha mendampingi bersama bidan atau dukun yang membantu proses melahirkan. Setelah bayi lahir, maka ia akan diazankan oleh ayahnya bagi anak laki-laki dan dikomatkan. Bagi anak perempuan hal ini dilakukan dengan tujuan agar si anak dapat mengenal Allah beserta asma-Nya
Hal tersebut merupakan tanggungjawab bagi ayah dalam melindungi dan menjaga anak sehingga nantinya ia dapat hidup dalam masyarakat sebagai penerus. Keberhasilan dan kegagalan suatu keluarga merupakan fungsi dan tugas tanggung jawab seorang ayah sebagai kepala keluarga yang bertanggungjawab terhadap nafkah keluarga, istri dan anaknya. Ia harus dapat mencukupi dan menyiapkan segala kebutuhan yang diperlukan oleh keluarganya baik rumah yang layak, makanan yang sehat dan halal, bergizi maupun pakaian bagi keluarganya.
4. Fungsi Afeksi
Fungsi Afeksi dalam keluarga adalah bagaimana peranan Orang tua dalam meningkatkan indeks prestasi anak. Dalam hal ini digunakan beberapa aspek dan indikator yaitu Ekonomi (ketersediaan dana), indikatornya : Anak diberikan biaya SPP / Semester dari orang tua, Diberikan biaya transportasi dari orang tua untukpendidikan, Diberikan bantuan biaya bulanan sebagai penunjang kegiatan perkuliahan (membeli perlengkapan untuk kuliah).Selanjutnya peranan Orang tua dalam Sosial, yaitu penanaman nilai-nilai sosial pada anak, kualitas nilai-nilai sosial yang ditanamakan orang tua, kuantitas penanaman nilai-nilai sosial (sosialisasi) dari orang tua. Motivasi yang ada pada diri anak yaitu dukungan yang diberikan dari dalam diri anak dukungan yang diberikan dari luar diri anak, Selanjutnya komunikasi yang dilakukan Orang tua dan anak yaitu dilihat dari Kualitas dan kuantitas dalam berkomunikasi atau berbicara dengan orang tua, bagi mahasiswa/mahasiswi yang tinggal bersama orang tua selanjutnya Kualitas dan kuantitas dalam berkomunikasi atau berbicara dengan orang tua, bagi mahasiswa/mahasiswi yang tinggal jauh dari orang tua.Kemudian kendala-kendala yang akan dihadapi oleh Orang tua yaitu tingkat kesulitan atau masalah-masalah dalam peningkatan indeks prestasi anak.
5. Fungsi Ekonomi
Hakekatnya kebutuhan dari setiap keluarga sangat relatif dan tidak terbatas, keinginan-keinginan daripada keluarga untuk meningkatkan kualitas kebutuhan hidupnya, akan tetapi penghasilan mereka terbatas, hal tersebut menyebabkan ketidakstabilan ekonomi dalam keluarga, maka untuk mengimbangkan kebutuhan dan pendapatan mereka mempunyai prinsip bahwa keluarga harus mempunyai perencanaan (merencanakan) anggaran rumah tangga dan meningkatkan penghasilan rumah tangga dan meningkatkan semangat kerja
6. Fungsi Biologis
Keluarga merupakan komunitas kecil yang muncul sebagai buah pernikahan, dan pernikahan sendiri merupakan suatu ibadah yang disyariatkan Allah dengan maksud untuk memperbanyak keturunan demi terciptanya kemakmuran di bumi secara sempurna.
Terciptanya lembaga keluarga dimulai pada saat seorang laki-laki telah membutuhkan pendamping (istri), keduanya dapat saling tolong menolong dalam merealisasikan dan pengabdian tugas-tugas serta kekhalifahan di muka bumi sebagaimana kehidupan diciptakan Allah.
7. Fungsi Religus
Di sini diperlukanperan orang tua dalam menanamkan nilai-nilai keagamaan kepada anak-anaknya demi hari depan mereka. Dalam masyarakat Indonesia dewasa ini fungsi di keluarga semakin berkembang, diantaranya fungsi keagamaan yang mendorong dikembangkannya keluarga dan seluruh anggotanya menjadi insan-insan agama yang penuh keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Model pendidikan agama dalam keluarga dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu:
1) Cara hidup yang sungguh-sungguh dengan menampilkan penghayatan dan perilaku keagamaan dalam keluarga.
2) Menampilkan aspek fisik berupa sarana ibadah dalam keluarga.
3) Aspek sosial berupa hubungan sosial antara anggota keluarga dan lembaga-lembaga keagamaan. Pendidikan agama dalam keluarga, tidak saja bisa dijalankan dalam keluarga, menawarkan pendidikan agama.
8. Fungsi Rekreatif
Fungsi ini bertujuan untuk memberikan suasana yang sangat gembira dalam lingkungan. Fungsi rekreatif dijalankan untuk mencari hiburan. Dewasa ini, tempat hiburan banyak berkembang diluar rumah karena berbagai fasilitas dan aktivitas rekreasi berkembang dengan pesatnya. Media TV termasuk dalam keluarga sebagai sarana hiburan bagi anggota keluarga.
9. Fungsi Psikologis
a. Memberikan kasih sayang dan rasa aman
Fungsi cinta kasih, di setiap keluarga diajarkan bagaimana antar-anggota keluarga saling mencintai. Bagaimana ayah mencintai ibu dan anak, ibu mencintai ayah dan anak, kemudian anak mencintai ibu dan ayahnya, anak yang besar mencintai adiknya dan sebaliknya. Kalau nanti si anak sudah lepas dari orang tua dan berkeluarga, juga harus melakukan hal yang sama bagi setiap anggota keluarganya
b. Memberikan perhatian diantara anggota keluarga
c. Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.
d. Memberikan Identitas anggota keluarga.