Retreat

Retreat
Paskah 7 April 2010

Golden Bridge

Kumpulan ide-ide kreatif yang dibangun untuk membangun masa depan pemuda yang semakin disukai Allah dan manusia.

Selasa, 07 Februari 2012

BACAAN : 1 TESALONIKA 4:1-12 TEMA: MENGASIHI LEBIH SUNGGUH (La sakendek-kendekna tu kasiala masean)

Pokok bahasan : nyatakanlah dengan sungguh-sungguh kasih seorang terhadap yang lain
Pemahaman teks
Perikop ini berisi nasehat-nasehat Paulus kepada jemaat di Tesalonika dan nasihat-nasihat itu dapat dibagi dalam tiga bagian:
1. Ayat 1-2,berisi nasihat Paulus kepada jemaat di Tesalonika untuk lebih bersungguh-sungguh lagi mengikuti petunjuk yang sudah diajarkan kepada mereka. Paulus rupanya telah menyaksikan ketika ia masih bersama dengan mereka bahwa apa yang telah diajarkannya telah diikuti oleh warga jemaat. Namun ia masih tetap berharap dan mendorong untuk lebih maju lagi.
2. Ayat 3-8, berisi nasihat Paulus agar jemaat menghindari perbuatan-perbuatan yang tidak sesuai dengan kehendak Allah. Paulus mengingatkan mereka bahwa mereka telah menerima pengudusan karena itu mereka mesti hidup dengan melakukan apa yang kudus. Untuk maksud tersebut maka mereka dinasehati supaya tidak melakukan hal-hal yang cemar, seperti: percabulan, hawa nafsu, poligami (dalam ayat 4 dikatakan: supaya kamu masing-masing mengambil seorang menjadi istrimu sendiri…). Agar jemaat bersungguh-sungguh menghindari perbuatan cemar, maka Paulus mengingatkan mereka bahwa Allah memanggil kita bukan untuk melakukan apa yang cemar, melainkan apa yang kudus. Karena itu siapa yang menolak ini bukanlah menolak manusia melainkan menolak Allah yang telah memberikan juga RohNya yang kudus.
3. Ayat 9-12, dalam ayat ini Paulus menasehati jemaat Tesalonika untuk lebih bersungguh-sungguh lagi dalam mengasihi. Menurut Paulus jemaat telah belajar mengenai kasih Allah dan mereka telah menyatakanya dengan saling mengasihi namun paulus tetap menasihati mereka untuk lebih bersungguh-sungguh lagi dalam mengasihi.
Usulan dalam natal keluarga
1. Pemimpin memberi kesempatan kepada semua anggota keluarga menyampaikan pengalamanya dalam setahun terakhir di mana mereka merasakan kasih dari sesama anggota keluarga. Setiap anggota keluarga selesai membagikan pengalamanya semua peserta ibadah menyanyikan: kukasihi kau dengan kasih Tuhan (sambil berhadap-hadapan).
2. Sesudah semua anggota keluarga membagikan pengalamannya, pemimpin menjelaskan mengapa orang percaya mesti hidup saling mengasihi. Kita saling mengasihi karena Allah lebih dahulu mengasihi kita. Allah mengasihi kita karena Allah adalah kasih dan sumber kasih. Wujud kasih Allah yang agung dinyatakannya di dalam Yesus Kristus yang kelahiranNya sedang kita rayakan lewat natal. Kita saling mengasihi sebagai wujud bahwa kita menerima kasih Allah yang dinyatakan di dalam Yesus Kristus. Kita saling mengasihi agar kita dapat menikmati kehidupan bersama yang bahagia (pemimpin dapat menambahkan penjelasan ini).
3. Sesudah penjelasan, pemimpin memberi kesempatan kepada semua anggota keluarga untuk mengemukakan apa saja yang masih dibutuhkan dan diharapkan agar setiap anggota keluarga bersungguh-sungguh menyatakan (misalnya: apa yang masih diharapkan dan dibutuhkan dari ayah oleh ibu atau anak agar bersungguh-sungguh menyatakannya atau dari anak, si A oleh ayah atau ibunya agar bersungguh-sungguh melakukan dst).
4. Sesudah semua anggota keluarga menyampaikan harapannya, pemimpin mengajark semua peserta ibadah perayaan natal keluarga untuk berkomitmen melakukan/mewujudkan apa yang masih diharapkan padanya.