Retreat

Retreat
Paskah 7 April 2010

Golden Bridge

Kumpulan ide-ide kreatif yang dibangun untuk membangun masa depan pemuda yang semakin disukai Allah dan manusia.

Rabu, 02 Maret 2011

deuite

DE-U-I-TE
Cerita tentang anak tikus yang sedang bersembunyi dikegelapan dipojok rumah tua, mereka hanya berdiam diri menunggu mama tikus pulang membawa makanan, kadang-kadang mama tikus membawa serpihan hamburger hangat karena sempat menyelinap ditong sampah disamping Mc Donald, adakalanya dapat potongan paha ayam dari KFC, tapi kalau sedang diadakan kerja bakti missal maka yang sempat mampir kerumah bang miun paling untung membawa sisa-sisa duri ikan asin, sungguh hidup yang membosankan, dan hanya menunggu nasib, lalu ada seekor anak tikus cerdas mencetuskan sebuah gagasan revolusiaoner : hai saudara-saudara sebangsa setanah tumpah darahku, kalau sepanjang hari kita hanya menunggu dan menunggu hingga mama pulang membawa makanan, kita tidak pernah tahu bagaimana luasnya dunia luar rumah ini, katanya dunia luar penuh makanan yang lezat dan barang-barang yang elok, mengapa kita tidak sekali-kali menyelinap keluar mengukur luasnya dunia ini.
Tetapi ingat pesan mama jangan sekali-kali kita keluar rumah karena diluar banyak anjing atau kucing nanti kamu kena cekal, tilang, garuk, razia, macam-macam deh cegah anak tikus soleh dan berdisiplin.
Tetapi yang namanya aturan akhirnya dilanggar juga dan keluarlah anak-anak tikus beriringan melihat dunia luas, ketika sampai diluar aduh alangkah silaunya dan teriknya lampu merkuri raksasa yang menyorot dari atas itunmemanggang semua dibawahnya dan merekapun segera berlarian kebingungan mencari perlindungan, untung ada sebuah pohon besar yang baik hati memberikan keteduhan dengan daun-daunnya yang rimbun.
Cepat-cepat kemari nak berlindunglah diantara akar-akarku jangan tinggal diluar nanti disambar elang rakus atau gagak kelaparan dan berceritalah sang pohon yang diatas sana itu dilangit biru bukan lampu raksasa itu adalah sang matahari, ia yang paling berkuasa dialam raya ini, ia yang memberi hidup pohon-pohon seperti aku, menumbuhkannya dari biji kecil hingga menjadi pohon yang tinggi menggapai awan tetapi ia juga yang membuat pohon-pohon layu mati kekeringan.
oleh Ezra Tari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar