Retreat

Retreat
Paskah 7 April 2010

Golden Bridge

Kumpulan ide-ide kreatif yang dibangun untuk membangun masa depan pemuda yang semakin disukai Allah dan manusia.

Rabu, 05 Januari 2011

Islam dan Teologi Gereja Timur

Masa Muhammmad wafat pada tahun 632 dengan menaklukkan seluruh Arabia dan agama Islam. Walaupun setelah wafat terpecah tetapi satu tahun kemudian bersatu kembali. Pada bulan maret 633 orang Arab menyerang Persia dan pada tahun 634 mereka menggempur kekaisaran Romawi Timur. Peperangan berkepanjangan dan berakhir pada tahun 629. Pertikaian teologi dalam kekaisaran Romawi dan Byzantium melemah sehingga orang Arab berhasil menduduki Syria dan Mesir. Khalid Ibn al-Walid memakai taktik gerilya dengan menyerbu pasukan kecil orang Persia dengan pangkalan di kota Hira. Pada tahun 635 mereka merebut ibukota Persia, Seleukia-Ktesifon yang pada tahun 651 raja Persia tewas dan seluruh kota dikuasai orang Arab. Pada tahun yang sama mereka memasuki Palestina dan Syria. Di Syria kemajuan mereka diperlancar oleh ketidakpuasan orang Kristen monofisit mengenai tindakan Negara terhadap mereka. Mereka melakukan perjanjian yaitu penduduk bebas menganut agamanya, mereka mengakui khalifah sebagai tuannya, mereka menempatkan diri dibawah lindungannya dan sebagai imbalannya mereka sejumlah pajak tertentu. Ada dua hal yang menyebabkan orang arab begitu bersemangat mengadakan invasi yakni keadaan ekonomi dan dengan dirangsang oleh agama mereka.
Pada tahun 636 orang Byzantin mengadakan serangan balasan, tentara Arab maju sampai ke Damsyik dan mundur sampai ke sungai Yordan. Pada tahun 637 Yerusalem jatuh; pada tahun berikut Antiokia menyusul. Pada tahun 864 mereka malah berhasil merebut kota Roma dan menjarah gereja Santo Petrus. Perbuatan mereka sangat dibencidan ditakuti orang Eropa. “Saracene” yang pada zaman itu merupakan sebutan bagi orang Arab, bagi orang Eropa sama arinya dengan “kafir” “penjahat”.
Toleransi yang diberikan kepada orang Kristen (dan Yahudi) tidak disebabkan oleh kebaikan hati orang Arab Islam semata-mata tetapi mereka tidak punya pilihan lain dari bertindak secara toleran sebab jumlah mereka lebih kecil. Hubungan umat Kristen dengan umat Islam dalam 12 ketentuan yakni :

1. Pembayaran jizyah
2. Seorang Kristen tidak diperkenankan menyanggah agama Islam atau perlakuan tidak hormat terhadap kebiasaan Muslim.
3. Seorang Kristen tidak diperkenankan menghina Muhammad atau Al-quran
4. Orang Kristen tidak diperkenankan merugikan hidup atau harta milik seorang Islam dan tidka diperkenankan menganurkan kepadanya agar meninggalkan agamanya dan menjadi murtad.
5. Seorang Kristen tidak boleh menyokong musuh atau seorang Harbi.
6. Seorang Kristen tidak diperkenankan menikah atau bergaul dengan seorang wanita muslim.
7. Seorang Kristen diperbolehkan mengadakan hubungan dagang dengan seorang muslim.
8. Seorang Kristen wajib mengenakan pakaian khusus yaitu ghiyar, zunnar dan qalansuwa tinggi berwarna.
9. Seorang Kristen tidak diperkenankan naik kuda atau memegang senjata
10. Rumah orang Kristen tidak boleh lebih tinggi dari rumah orang islam
11. Orang Kristen tidak boleh mebunyikan lonceng mereka dengan nyaring
12. Orang Kristen tidak boleh menangisi orang-orang yang meninggal dengan suara nyaring.
Kedudukan orang-orang Kristen di bawah pemerintahan khalifah-khalifah kurang baik kalau diukur dengan patokan modern tetapi masih lumayan kalau dilihat dari sudut corak berpikir yang berlaku pada zaman itu. dua penekanan yang penting adalah gereja harus menyesuaikan diri dengan Islam dan kedua yakni orang Kriste adalah warga Negara kelas dua.
Apa yang dikatakan di atas berlaku secara umum bagi orang Kristen yang berada di daerah islam. Namun ada perbedaan juga antara daerah dan gereja masing-masing.
1. Jazirah Arab, yang bukan beragama Islam, memeluk Islam atau meninggalkan Arab.
2. Gereja Ortodoks Timur, gereja yang mengakui rumusan Chalcedon mengalami kemerosotan. Wilayah Aleksandria, Anthiokia dan yerusalem dikuasai oleh orang Arab beragama Islam .
3. Orang-orang Kopt di Mesir, menyambut orang Arab sebagai pembebas. Walaupun dalam tekanan Gereja Koptik berkembang yang nyata dalam peningkatan kesadara sosial.
4. Orang-orang Yakobit, yang sama dengan orang Kopt termasuk aliran monofisitisme berhasil mempertahankan diri meskipun jumlah mereka makin berkurang.
5. Orang Armenia telah memeluk agama Kristen sebelum agama itu diterima oleh orang Romawi.
6. Gereja Nestorian, satu-satunya kelompok Kristen yang selama masa khalifat berhasil mempertahankan diri bahkan menyebar. Pusat kebudayaan dan teologi Nestorian terdapat pada Akademi Teologi di Nisibis.
7. Gereja Katolik, dipantai utara Afrika bagian barat relatif lemah.
Sekitar tahun 1100, berarti pada permulaan perang salib, keadaan adalh sebagai berikut: pedalaman asia kecil sedang diislamkan dengan mengalir masuknya orang-orang Turki yang islam dan dengan mengungsinya penduduk Kristen ke pantai. Daerah-daerah pantai masih beragama Kristen. Di Spanyaol selatan agama Kristen merupakan manoritas juga, tetapi di bagian utara agam Kristen semakin maju.
Ada beberapa teolog Nestorian tentang Islam yaitu:
1. Timotius 1
Dari pribadi Timotius sang Uskup cenderung menguraikan ajaran Kristen sebagai suatu sistem logis bukan sebagai berita keselamatan yang mau diterima. Hubungan antara ketiga pribadi Trinitas misalnya hubungan antara kedua tabiat Kristus dibahas seakan-akan merupakan persoalan metafisis da tidak dihubungkan dengan keselamaan manusia. Hubunganya dengan pemerintah Musilm baik juga. Timotius sangat dihormati oleh khalifah-khalifah dan hubungannya dengan mereka cukup akrab.
2. Al-Kindi, seorang Nestorian, ia hidup sekitar tahun 800. Dalam suratnya kepada Al-hasymi dalam penutup suratnya mengatakan “Ah, semoga saudara mendengarkan nasihat saya dan meninggalkan apa yang gelap dan jahat serta datang pada terang dan cahaya injil maka saudara akan termasuk orang pilihan penebus”. Dia menunjukkan hal-hal yang pada hematnya merupakn titik-titik lemah dalam agama Islam dan dalam kepribadian Muhammad. Tetapi ia juga mencegah fitnahan dan dan serangan-serangan yang penuh kebencian seperti yang terdapat pada tokoh-tokoh Kristen yang lain. Walaupun demikian, penilaiannya terhadap Islam jelas. Katanya ada tiga jenis agama, yang ilahi yaitu agama Kristus, yang menuntut kejahatan dibalas dengan kebaikan; yang bersifat isani yaitu taurat Musa, mata ganti mata, gigi ganti gigi; dan yang bersifat setani. Tidak dijelaskan bagaimana seharusnya penggolongan agama Islam. Akan tetapi, ia juga mencari pertemuan dengan pribadi temannya dan ia bersikap lebih missioner dibandingkan Timotius.
Gereja Ortodoks Timur, mereka terpaksa menerima kenyataan yang menyedihkan bahwa secara de fakto berada dibawah kekuasaan seorang raja lain tetapi bagi mereka sang kaisar tetap merupakan wakil Allah di bumi.
Ada beberapa tokoh yang memiliki sikap yang eksklusif tehadap Islam yaitu:
1. Johannes Damascenus. Dalam karyanya, De Hearesibus, Johanes membuka penguraian mengenai Islam dengan berbicara tentang asal usul agama itu. Ia juga menolak tuduhan dari pihak Islam, yaitu bahwa orang-orang Kristen adal musyrikun, karena percaya kepada Trinitas mereka menempatkan ilah-ilah lain disamping Allah. Untuk menangkis tuduhan itu dengan mengacu pada Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, dan juga pada Al Quran sendiri yang memang menyebut Kristus sebagai kalam Allah dan Roh Allah. Johanes tidak ragu-ragu menyerang Islam. Dengan alasan apa orang-orang Islam mengecam kaum Kristen karena menyembah salib, kalau mereka sendiri mencium batu hitam? Salib merupakan kiasan penderitaan Kristus tetapi batu hitam hanyalah patung bekas penyembahan berhala. Ia juga menyerang pribadi Muhammad: kesalehan orang ini bersifat pura-pura saja, katanya; sebenarnya ia menjadi perintis anti kristus. Al Quran merupakan kitab yang aneh isinya. Patut dicela bahwa Al Quran itu membenarkan poligami. Menurutnya islam tidak lain dari bidat Kristen, yaitu satu cabang arianisme, yang keliru khususnya di bidang Kristologi.
2. Beberapa teolog dari Ortodoks timur, Niketas Dari Byzantium, melawan agama Islam terutama Muhammad dengan kata-kata tajam. Buku sanggahan karangan Bartolomeus dari Edessa (1100). Ia menyebut dirinya sebagai seorang rahib yang berpendidikan. Tulisannya itu sebenarnya merupakn selebaran yang menyerang agama Islam dengan cemooh serta celaan yang tajam.
Ada beberapa hal yang penting untuk diperhatikan dari kritik terhadap Islam di atas yaitu:
1. Kritik orang Byzantin terhadap orang Islam tidak bersifat objektif.
2. Mereka tidak meneliti Islam secara ilmiah
3. Kaum Byzantium tidak mengakui bahwa Allah dapat kita temui dalam Al Quran sama dengan Allah dalam agama Kristen.
4. Pemimpin gereja Byzantin tidak bersedia mengampuni musuh-musuh negaranya dan mendekati mereka dengan penuh pengertian dan kasih kepada musuh yang menyerang mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar