Retreat

Retreat
Paskah 7 April 2010

Golden Bridge

Kumpulan ide-ide kreatif yang dibangun untuk membangun masa depan pemuda yang semakin disukai Allah dan manusia.

Selasa, 04 Januari 2011

Norma-norma

Kasih dan norma-norma
a. Arti kasih Kristen
Kata kasih dan cinta sering terdengar, namun memiliki banyak pengertian. Orang yunani mempunyai tiga kata yang biasa dipakai untuk kasih yakni: Storge yaitu kasih dalam keluarga, kasih antara ibu dan anak. Filia yaitu persahabatan, kasih diantara teman-teman. Dan Eros yaitu kasih yang tertarik kepada sesuatu yang dianggap bermanfaat.
Dalam 1 Yohanes 3:16, pertama dengan mengalami bahwa kita dikasihi oleh kristus dan kedua mengasihi orang lain. Kasih kepada Allah terdiri dari persekutuan dengan syukur dan puji kepadaNya. Kasih orang Kristen selalu sebagai tanggapan kepada kasih Allah, kasih Allah membangunkan kasih didalam hati kita, orang yang belum dikasihi tidak dapat mengasihi. Langkah pertama untuk mengasihi, membuka diri pada kasih Tuhan. Jika kita ingin tahu arti kasih Kristen, kita perlu mempelajari perbuatan-perbuatan Kristus. Kasih Allah itu paling nyata dalam Yesus Kristus yang memberi nyawaNya bagi kita. Kasih dalam persekutuan seperti hubungan dalam keluarga. Dimana sukacita seorang adalah sukacita semua anggota keluarga. Kita menganggap setiap orang sebagai anggota persekutuan kita yang diciptakan oleh Allah. Kasih adalah perhatian terhadap orang lain. Kasih berarti menyamakan diri dengan orang lain dalam kebutuhannya, pengharapannya, kecemasannya, dan kegembiraannya.
Kasih Kristen berarti memberikan diri kepada orang lain dimana kita mementingkan kebutuhan orang lain, tanpa pamrih, tidak berdasarkan jasa, kelas sosial, suku, atau keluarga yang dikasihi. Dan kasih berarti pengampunan, timbul dari seseorang dan diwujudkan dalam perbuatan-perbuatan yang konkrit. Namun demikian kasih tidak sama dengan perbuatan-perbuatan yang baik saja, kasih lebih menyangkut kemauan kita dari pada perasaan kita. Kasih adalah kemauan bulat untuk melakukan yang baik untuk orang lain. Maka kasih itu setia, kasih sabar menanggung segala sesuatu. Kasih tidak berkesudahan, kasih Kristen untuk semua orang (universal) namun diuji setiap orang yang kita jumpai.
b. Apakah kasih saja cukup
Kasih itu merupakan hukum baru yang diajarkan oleh Yesus yang menyimpulkan hukum taurat yang lama dimana melebihi hukum taurat itu sendiri. Hubungan antara kasih dan norma-norma yang lebih terperinci masih perlu dipertanyakan. Semua orang Kristen setuju hukum kasih adalah norma pokok untuk kehidupan kita. Norma-norma ini memberitahukan bagaimana mengasihi. Norma-norma memerlukan kasih supaya bisa dipakai secara terbuka menurut kebutuhan orang. Orang yang mematuhi hukum-hukum tanpa mengasihi akan menghakimi sesamanya dan tidak menolongnya, Dia memisahkan diri dari orang yang salah dan tidak merasa diri sebagai saudara orang itu. Karena itu ada beberapa prinsip kasih yakni:
Pertama : Kasih memberi motif dan dorongan kepada perbuatan-perbuatan kita.
Kedua : Kasih menolong kita memakai norma-norma dengan keterbukaan kepada kebutuhan sesama kita dan keadaan yang berubah-ubah.
Ketiga : Kasih sebagai patokan untuk menolong kita menilai norma-norma.
Keempat : Kasih melampaui hukum-hukum dan peraturan-peraturan
Kasih memerlukan norma-norma yang lain, yang dinilai dalam terang kasih.
Kasih memerlukan norma-norma yang lain karena konsep kasihlah yang dengan mudah dapat dikaburkan dan dikacaukan. Norma-norma seperti keadilan, kejujuran, kesetiaan, dan penghormatan, dibutuhkan supaya kasih tidak dikacaukan dengan sikap-sikap yang merusak, walaupun kelihatan serupa dengan kasih. Norma kejujuran diperlukan supaya kasih tidak dikacaukan dengan sentiment.
Prinsip keadilan diperlukan supaya kita mengingatkan bahwa kasih yang sejati tidak hanya suatu hubungan akrab dengan orang lain, tanpa peduli akan kebutuhan dan hak orang itu. prinsip keadilan juga menolong kita mengetahui bagaimana mengasihi satu orang dalam hubungannya dengan orang lain. Peraturan dan norma yang lebih terperinci dari kasih perlu pula untuk menerapkan kasih kepada masalah-masalah yang konkrit. Peraturan-peraturan yang lebih terperinci dapat menolong kita menerapkan kasih dalam masalah-masalah yang kompleks kita sering membutuhkan bimbingan yang lebih jelas dari pada prinsip kasih sebagai prinsip yang umum.
5. Norma batin
Hukum yang paling berkuasa dalam kehidupan kita ialah hukum-hukum yang tertanam dalam diri kita, sehingga membimbing kita walaupun tidak selalu menyadari bimbingan itu. Fungsi norma yang terpenting adalah peranannya, dalam membentuk peranan sikap mental kita tentang apa yang baik dan apa yang salah. Namun demikian, peresapan norma-norma dalam hati mengandung bahaya. Bahaya ini disebabkan kuasa norma yang tertanam dalam sikap batin kita lebih besar dari pada norma yang belum meresap dalam kehidupan kita. Bimbingan norma dari batin kita, sering tidak kita sadari sehingga bimbingan norma ini mungkin kurang diperiksa. Karena itu norma-norma dalam hati kita perlu disadari dan diteliti, terutama kalau ada keinsyafan batin kita dan suatu norma yang dianggap benar oleh masyarakat atau gereja. Kemampuan norma-norma batin untuk memperbudak orang juga dapat oleh hal-hal yang telah dibicarakan. Pertama, kita perlu mengingat bahwa kita tidak diselamatkan oleh kepatuhan kepada norma-norma termasuk norma-norma batin tetapi kasih karunia Allah. Kedua, norma-norma, termasuk norma-norma batin, adalah hanya sebagai alat-alat yang dipakai oleh Allah untuk membimbing kita. Maka kepatuhan kepada norma-norma batin perlu disertai doa dan keterbukaan pada bimbingan Roh Kudus. Ketiga, norma-norma batin perlu disertai oleh sikap kasih dan dan kepekaan kepada kebutuhan sesama kita.

1 komentar: