Retreat

Retreat
Paskah 7 April 2010

Golden Bridge

Kumpulan ide-ide kreatif yang dibangun untuk membangun masa depan pemuda yang semakin disukai Allah dan manusia.

Rabu, 01 Juni 2011

Apakah Etika itu?

APAKAH ETIKA ITU?
Pendahuluan
Dalam dunia yang serba majemuk dan serba cepat ini, manusia setiap hari harus mengambil bermacam-macam keputusan ada yang rutin dan sifatnya sangat menentukan, yang menyangkut bukan hanya pribadinya saja tetapi juga orang-orang lain, yang dalam situasi-situasi tertentu harus menentukan sikap atau tidak. Dan sebeum diputuskan, pertanyaan yang muncul adalah: apakah tindaknan tersebut benar atau salah. Dan bahkan sering dalam sering dalam keadaan seperti ini hati nuranilah yang sering sebagai penentu pengambilan sebuah keputusan, karena sebagian orang menyakini bahwa hati nurani adalah suara dari Sang Ilahi. Akan tetapi perlu diingat bahwa hati nurani seseorang tidak begitu ada dengan sendirinya ketika seseorang dilahirkan, melainkan bertumbuh sesuai dengan kepribadian sesuai dengan kepribadian seseorang. Bertumbuh dalam ini berarti seiring bertambahnyaq pemikiran seseorang seiring dengan itu juga dia semakin mampu menyikapi masalah yang terjadi di sekitarnya. Artinya seseorang perlu memperdalam hikmat dan pengetahuannya untuk mencapai kebenaran yang ideal, agar melalui itu pula hati nurani mendapat pencerahan terutama dalam pengambilan keputusan-keputusan etis.
Pembahasan
Etika dan Moral
Etika berrti ilmu tentang apa yang biasa dilakukan, ilmu tentang adat kebiasaan (Yunani: ta etha (jamak), adat kebiasaan). Sementara moral (Latin: mores (jamak), kebiasaan adat. Secara etimologi sama saja. Etika barulah menjadi ilmu bila kemungkinan-kemungkinan etis (baik dan buruk) diterima dalam suatu masyarakat. Moralitas adalah sifat moral atau keseluruhan asas dan nilai yang berkenaan dengan baik dan buruk.
1. Amoral dan immoral
Inggris: tidak berhubungan dengan konteks moral, etis, non moral = immoral.
2. Etika dan etiket
Etika= moral (absolut), etiket= sopan santun relative). Secara asal-usul tidak ada hubungan
Etika sebagai cabang ilmu filsafat
• Moralitas: dan ciri khas manusia
Moralitas selalu mengandaikan adanya kebebasan
• Etika: ilmu tentang moralitas – yang menyelidiki tingkah laku moral
i) Etika deskriptif
ii) Etika normative
iii) Metaetika (Yunani: melebihi, melampaui. Bahasa ucapan-ucapan etis (etika analitis)
Studi moralitas dapat dibedakan atas dua hal yakni non-filosofis dan filosofis
• Hakekat etika filosofis
Etika dapat didefinisikan sebagai refleksi kritis metodis dan sistematis tentang tingkah laku manusia sejauh berkaitan dengan norma, dalam hal ini etika merupakan cabang ilmu dan memang merupakan cabang filsafat yang paling tua.
Pengetahuan yang benar tentang bidang etis secara otomatis akan disusul oleh perilaku yang benar pula (intelektualisme etis) bergerak di bidang intelektual tetapi objeknya langsung berkaitan dengan praktek kehidupan kita.
Peranan etika dalam dunia modern
Peranan kehadiran etika dalam dunia modern adalah terciptanya pluralisme moral.
Moral dan agama
Bahwa moral sering ditentukan berdasarkan keyakinan agama. Kesalahan moral adalah sebuah konsekuensi rasional.
Moral dan hukum
Undang-undang tidak berarti tanpa moralitas, tetapi bahwa hukum dan moral harus dibedakan; hukum berlaku untuk hal yang lahiriah saja, sementara moral menilai hukum tetapi tidak sebaliklnya.


Pengertian etika
Ilmu yang membahas perbuatan baik dan perbuatan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia. Namun perlu diingat bahwa tidak semua yang “benar “, “baik” dan “tepat”, mempunyai sangkaut-paut dengan etika.
Perkembangan definisi etika
Berangkat dari pendapat Thrasymachus bahwa keadilan adalah demi kepentingan kelompok yang lebih kuat; yang kuat yang benar (might is right). Selajutnya teori etika lainnya berpendapat bahwa etika berkenaan dengan etnik. Moral yang benar adalah apa yuang dikatakan masyarakat sebagai yang benar. Kemudian Protagoras berpendapat bahwa manusia adalah tolak ukur segala sesuatu. Namun pada perkembangan berikutnya untuk menangkal penadapat itu mengajukan usulan bahwa umat manusia merupakan dasar kebenaran; umat manusia adalah tolak ukur dari segala sesuatu. Aristoteles berteori bahwa moralitas ditemukan dalam keseimbangan. Kebenaran adalah apa yang dikehendaki untuk kebaikannya sendiri. Di kemudian hari Epicurean – hedonis – berpaham bahwa yang membawa kenikmatan secara moral benar, yang membawa kesakitan secara moral salah. Dari pihak Utuilitarianis menganut paham bahwa kebenaran moral berkenaan dengan apa yang membawa kebaikan yang terbesar bagi orang terbanyak dalam jangka panjang. Selanjutnhya muncul lagi penadap bahwa pada dasarnya kebenaran tidak dapat ditentukan. Hingga tiba pada alternanatif final yakni bahwa kebaikan adalah apa yang Allah kehendaki baik.
Etika berbicara tentang apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia. Tetapi: tdak semua yang harus dilakukan oleh manusia itu adalah persoalan etika. Yang seharusnya di dalam etika adalah: yang benar, yang baik dan yang tepat.
Refleksi pribadi
Etika Protestan bertitik tolak pada Hukum Kasih.
Tujuan mempelajari etika
Untuk mendapatkan konsep yang sama mengenai penilaian baik dan buruk bagi semua manusia dalam ruang dan waktu tertentu.

Yulianus Tandisau

Tidak ada komentar:

Posting Komentar